This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 09 Oktober 2011

Sejarah Tahlilan Di Indonesia


156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101].
[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

KEWAJIBAN MENGURUS MAYIT

Jama’ah sholat jum’at yang dirohmati Allah. Dalam kehidupan pasti akan adanya kematian. Itulah hakikat yang telah di berikan kepada Mahluk ciptaan Allah termasuk Manusia. Banyak manusia yang hidup di dunia ini hanya untuk mengumpulkan harta dan adapula yang seimbang antara kebutuhan dunia dan kebutuhan kelak diakhirat. Setelah manusia itu meninggal maka kita harus mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" setelah itu ada 4 kewajiban yang harus dilakukan oleh orang yang ditinggalkan.
1. Memandikan
Maksudnya untuk membersihkan/mensucikan tubuh mayat dari kotoran/najis, agar ia menghadap Tuhannya dalam keadaan bersih. Untuk menutupi aib almarhum, hendaknya mayat dimandikan oleh orang-orang yang dapat dipercaya, terutama kaum kerabatnya.
2. Mengkafani
Maksudnya untuk menutupi badan/aurat mayat sebagai penghormatan kepada almarhum.
Kain penutup disunahkan yang berwarna putih. Sekurang-kurangnya satu lapis. Boleh juga yang berwarna, akan tetapi makruh hukumnya bila memakai kain yang mahal.
3. Mensholati
Maksudnya adalah untuk memohon ampunan dan syafaat bagi si mayat. Sholat dilaksanakan dengan empat takbir, yang sebelumnya dimulai dengan niat mensholatkan mayat lillahitaala. Sesudah takbir pertama, bacalah Al Fatihah.
Selanjutnya ucapkan takbir kedua dan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.
Takbir ketiga, lalu dibaca doa: Allahummaghfirlahu/ha dst …. Lalu takbir keempat dibaca doa: Allahumma laa tahrimna ajraahu/ha dst… Diakhiri dengan salam. Sebaiknya sholat diimami oleh anak almarhum, sehingga do'a langsung dipanjatkan untuk orang tuanya !.
4. Menguburkan
Menanamkan mayat ke dalam lubang yang telah digali, dengan membaringkan mayat di atas rusuk sebelah kanan dan menghadap kiblat. Tanah penutup agar lebih tinggi dari permukaan, sehingga diketahui adanya kuburan baru.
Tidak ada kewajiban untuk memberi tanda permanen di atas makam seseorang; bahkan satu lubang dapat diisi kembali setelah beberapa tahun. Secara tradisional adat Minangkabau, mensyaratkan suatu kaum harus memiliki kuburan khusus, sebagai bukti keberadaan adanya kaum tersebut.
Terus bagaimana tentang upacara-upacara kematian yang dilakukan terutama di jawa?’ Sebelum agama Hindu, Budha dan Islam masuk ke Indonesia, kepercayaan yang dianut oleh bangsa Indonesia antara lain adalah paham animisme. Menurut paham ini, ruh dari orang-orang yang sudah mati itu sangat menentukan bagi kebahagiaan dan kecelakaan orang-orang yang masih hidup di dunia ini. Disamping itu, bangsa-bangsa yang menganut paham animisme ini juga berkeyakinan bahwa ruh dari orang yang sedang mengalami kematian itu tidak senang untuk meninggalkan alam dunia ini sendirian tanpa teman, dan ingin mengajak anggota keluarganya yang lain.
Untuk itu, agar anggota keluarga yang mati itu tidak mengajak anggota keluarga yang lain, maka anggota keluarga yang ditinggal mati itu melakukan hal-hal yang antara lain sebagai berikut:
• Menyembelih binatang ternak seperti: kerbau, sapi, kambing, babi, atau ayam milik si mayit, agar nyawa dari binatang tersebut menemani ruh si mayit agar tidak me-ngajak anggota keluarganya yang masih hidup; dan memberikan atau menyediakan sesaji di tempat tertentu untuk ruh si mayit, agar ruh si mayit itu tidak marah kepada anggota keluarganya.
• Setelah tiga hari dari kematian, yaitu saat mayit yang sudah di tanam dalam kubur mulai membengkak, di tempat tidur orang yang mati bagi orang Jawa dan di atas buffet yang telah dipasang foto dari orang yang mati bagi orang Cina, diberikan se-saji agar ruh dari orang yang mati tidak marah. Demikian pula pada hari ketujuh, ke empat puluh, keseratus, satu tahun, dua tahun dan keseribu dari hari kematiannya.
• Bagi orang Cina, anggota keluarga yang mati itu diinapkan di rumah duka beberapa hari lamanya, dan selama itu papan nama dari rumahnya disilang dengan kertas hitam atau lainnya untuk mengenalkan kepada ruh si mayit bahwa rumahnya adalah yang papan namanya diberi silang. Dan setelah mayit dikubur, maka tanda silang tersebut di buang, dengan maksud agar apabila ruh si mayit tersebut pulang ke rumahnya, ruh itu tersesat tidak dapat masuk ke dalam rumahnya, sehingga tidak dapat mengganggu anggota keluarganya.
• Bagi orang Jawa ada yang menyebarkan beras kuning dan uang logam di depan mayit sewaktu mayit di bawa ke pekuburan dengan maksud untuk memberitahukan kepada si mayit bahwa jalannya dari rumah sampai ke pekuburan adalah yang ada beras kuning dan uang logamnya. Sehingga jika ruh si mayit ingin pulang ke rumah untuk mengganggu anggota keluarganya dia tersesat, sebab beras kuning dan uang logam di jalan yang dilaluinya sudah tidak ada lagi karena beras kuningnya sudah dimakan oleh ayam atau burung, sedang uangnya sudah diambil oleh anak-anak. Ada pula yang mengeluarkan jenazah dari rumah tidak boleh melalui pintu rumah, tetapi harus dibobolkan pagar rumah yang segera ditutup kembali setelah jenazah dibawa ke kubur dan lainnya lagi dengan maksud agar ruh si mayit itu tidak dapat kembali lagi ke rumahnya.
Pada waktu agama Hindu dan agama Budha masuk di Indonesia, kedua agama ini tidak dapat merubah tradisi yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia yang berpaham animisme tersebut, sehingga tradisi tersebut berlangsung terus sampai saat agama Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para penganjur Islam yang kemudian terkenal dengan nama Wali Songo.
Kita pastinya tidak ingin dikatakan sebagai orang taklid (ikut-ikutan dan tidak punya landasan) dan menerima apapun adat-istiadat yang tidak kita tahu kebenarannya. Nah jika kita mengaku Allah sebagai Tuhan dan benar-benar mengaku umat Nabi Muhammad SAW maka kita harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan turun temurun oleh nenek moyang kita seperti hal yang di bahas diatas terutama hal yang tidak ada syariatnya.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Keutamaan Infaq Shodaqoh


1. Melipatgandakan Rejeki
Infaq dan sedekah tidak akan mengurangi harta, justru sebaliknya, sedekah akan melipatgandakan rejeki sebesar 10 kali lipat, sesuai firman Allah sebagai berikut :
160. Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat Maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).(Qs. Al An’am: 160)

Allah mempunyai cara tersendiri untuk membalas amal kebaikan yang dilakukan hamba-Nya, dalam surat Al-Baqarah ayat 261 diterangkan

261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

[166] pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

Bulir (Inggris grain) adalah organ reproduksi pada tanaman seperti Padi
500 x 7= 3.500¬¬¬---------3.500 x 350.000
1.000 x 7 = 7.000 -------------7.000 x 100= 700.000

2. Mengikis sifat Bakhil
Islam mengajarkan umat agar memiliki kepekaan dan kepedulian sosial dan menghilangkan sifat bakhil atau kikir.

3. Membersihkan Harta
Manusia tidak lepas dari kesalahan, dimungkinkan ada harta kita yang tercampur dengan sesuatu yang haram atau subhat. Infak dan sedekah salah satu cara untuk membersihkan harta kita.

4. Menolak musibah
Setiap orang sudah ditentukan kapan akan kena musibah dalam kehidupannya. Menurut Rasulallah, ada amalan yang dapat menolak musibah yaitu amalan sedekah. Dalam hadis Rasulallah " Musibah tidak akan mengiringi sedekah. Biasakanlah sedekah setiap hari saat akan mulai aktivitas. Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada diri kita dalam hari ini.

5. Membantu orang lemah mememuhi kebutuhan yang mendesak
Pembayaran zakat bersifat periodik dan wajib sedangkan infak dan sedekah bersifat insedentil artinya setiap saat seseorang dapat melakukan sedekah untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang lemah.

PUASA YANG SEMPURNA


Saudaraku kaum muslimin, agar puasamu sempurna, sesuai dengan tujuannya, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1. Makan sahurlah, sehingga membantu kekuatan fisikmu selama berpuasa. Rasulullah  bersabda:
(( تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِيْ السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ ))
“Makan sahurlah kalian, sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat barakah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(( اسْتَعِيْنُوْا بِطَعَامِ السَّحُوْرِ عَلَى صِيَامِ النَّهَارِ وَبِقَيْلُوْلَةِ النَّهَارِ عَلَى قِيَامِ اللَّيْلِ ))
“Bantulah (kekuatan fisikmu) untuk berpuasa di siang hari dengan makan sahur, dan untuk shalat malam dengan tidur siang.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya).
Akan lebih utama jika makan sahur itu diakhirkan waktunya, sehingga mengurangi rasa lapar dan haus. Hanya saja harus hati-hati, untuk itu hendaknya anda telah berhenti dari makan dan minum beberapa menit sebelum terbit fajar, agar anda tidak ragu-ragu.
2. Segeralah berbuka jika matahari benar-benar telah tenggelam. Rasulullah  bersabda:
(( لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الفِطْرَ وَأَخَّرُوْا السَّحُوْرَ )) رواه البخاري ومسلم والترمذي.
“Manusia senantiasa dalam kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi).
3. Usahakan mandi dari hadats besar sebelum terbit fajar, agar bisa melakukan ibadah dalam keadaan suci.
4. Manfaatkan bulan Ramadhan dengan sesuatu yang terbaik yang pernah diturunkan di dalamnya, yakni membaca Al-Qur’anul Karim. Sesungguhnya Jibril alaihis salam pada setiap malam di bulan Ramadhan selalu menemui Nabi  untuk membacakan Al-Qur’an baginya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ).
Dan pada diri Rasulullah  teladan yang baik bagi kita.
5. Jagalah lisanmu dari berdusta, menggunjing, mengadu domba, olok-mengolok serta perkataan mengada-ada. Rasulullah  bersabda:
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya (menahan) dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari).
6. Hendaknya puasa tidak membuatmu keluar dari kebiasaan. Misalnya cepat marah dan emosi hanya karena sebab sepele, dengan dalih bahwa engkau sedang puasa. Sebaliknya, mestinya puasa membuat jiwamu tenang, tidak emosional. Dan jika anda diuji dengan seorang yang jahil atau pengumpat, jangan anda hadapi dengan perbuatan serupa. Nasehatilah dia dan tolaklah dengan cara yang lebih baik. Nabi  bersabda:
(( الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ يَوْمَ صِيَامِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثُ وَلاَ يَصْخَبُ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ صَائِمٌ )) رواه البخاري ومسلم.
“Puasa adalah perisai, bila suatu hari seseorang dari kamu berpuasa, hendaknya ia tidak berkata buruk dan berteriak-teriak. Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata: “Sesungguhnya aku sedang puasa.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ucapan itu dimaksudkan agar ia menahan diri dan tidak melayani orang yang mengumpatnya. Di samping, juga mengingatkan agar ia menolak melakukan penghinaan dan caci maki.
7. Hendaknya anda selesai dari puasa dengan membawa takwa kepada Allah, takut dan bersyukur pada-Nya, serta senantiasa istiqamah dalam agama-Nya.
8. Hasil yang baik itu hendaknya mengiringi anda sepanjang tahun. Dan buah paling utama dari puasa adalah takwa. Sebab Allah berfirman: “ agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183).
9. Jagalah dirimu dari berbagai syahwat (keinginan), bahkan meskipun halal bagimu. Hal itu agar tujuan puasa tercapai dan mematahkan nafsu dari keinginan.
Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma berkata:
(( إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَبَصَرُكَ وَلِسَانُكَ عَن الكَذِبِ وَالمَآثِمِ وَدَعْ أَذَى الجَارِ، وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَسَكِيْنَةٌ يَوْمَ صَوْمِكَ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءٌ ))
“Jika kamu berpuasa, hendaknya berpuasa pula pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa-dosa. Tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaknya kamu senantiasa bersikap tenang pada hari kamu berpuasa, jangan pula kamu jadikan hari berbukamu sama dengan hari kamu berpuasa.”
10. Hendaknya makananmu dari yang halal. Jika kamu menahan diri dari yang haram pada selain bulan Ramadhan maka pada bulan Ramadhan lebih utama. Dan tidak ada gunanya engkau berpuasa dari yang halal, tetapi kamu berbuka dengan yang haram.
11. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat kebajikan. Dan hendaknya kamu lebih baik dan lebih banyak berbuat kebajikan kepada keluargamu dibanding pada selain bulan Ramadhan. Rasulullah  adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan ketika bulan Ramadhan.
12. Ucapkanlah bismillah ketika kamu berbuka seraya berdoa:
(( اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ ))
“Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, dan atas rezki-Mu aku berbuka. Ya Allah terimalah daripadaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui( ).”